GEORGETOWN– Pesawat milik maskapai penerbangan Carribean Airlines tergelincir dan patah menjadi dua bagian ketika mendarat di bandara utama Guyana di kota Georgetown. Hebatnya, tidak ada korban tewas.
Semua penumpang dan awak kabin dengan jumlah 163 selamat dan hanya mengalami luka-luka. Pesawat Boeing 737-800 milik Caribbean Airlines itu lepas landas dari New York.Pesawat tergelincir di landasan pacu Bandara Internasional Cheddi Jagan saat cuaca hujan. Insiden itu terjadi pada Sabtu (30/7) pukul 01.32 waktu setempat.
”Benar-benar ajaib,” jelas Direktur Caribbean Airlines, George Nicholas. Ungkapan itu merujuk pada kecelakaan yang seharusnya berakibat pada kematian. Hujan dituding sebagai pangkal malapetaka sehingga pesawat tergelincir di landasan pacu Bandara Cheddi Jagan.
Ajaibnya,pesawat berhenti tergelincir hanya sekitar 60 meter dari jurang yang berada di ujung landasan pacu bandara. Jika pesawat itu terjun ke jurang, dipastikan kecelakaan ini akan menimbulkan korban jiwa. ”Kami sangat bersyukur banyak penumpang yang selamat,” jelas Presiden Guyana Bharrat Jagdeo.
Kecelakaan ini membuat bandara ditutup dan menyebabkan puluhan jadwal penerbangan ditunda. Tim penyelamat berjuang dalam gelap demi mencari para penumpang dan awak dari puing-puing pesawat.Para pejabat mengatakan, usaha pertolongan terhalang oleh hujan dan kegelapan, tetapi setiap orang di dalam pesawat berhasil selamat.
Sebagian penumpang masih dirawat di tempat, sedangkan beberapa harus dibawa ke rumah sakit terdekat. Seorang saksi bernama Adis Cambridge, 42, bercerita bahwa ketika tersadar tubuhnya telah tertimbun tas-tas dan orang-orang. ”Saya orang kedua terakhir yang berhasil lolos dari reruntuhan,” paparnya.
Penumpang lain yang berasal dari Philadelphia, AS, Geeta Ramsingh, 41,menuturkan bahwa para penumpang sempat bersorak ketika pesawat mendarat. Namun, kegirangan itu tak berlangsung lama. ”Kecepatan pesawat kian bertambah seolah-olah ingin lepas landas. Lantas, saya mengendus aroma gas. Orangorang lalu berteriak sekeraskerasnya,” tegasnya.Sumber
Semua penumpang dan awak kabin dengan jumlah 163 selamat dan hanya mengalami luka-luka. Pesawat Boeing 737-800 milik Caribbean Airlines itu lepas landas dari New York.Pesawat tergelincir di landasan pacu Bandara Internasional Cheddi Jagan saat cuaca hujan. Insiden itu terjadi pada Sabtu (30/7) pukul 01.32 waktu setempat.
”Benar-benar ajaib,” jelas Direktur Caribbean Airlines, George Nicholas. Ungkapan itu merujuk pada kecelakaan yang seharusnya berakibat pada kematian. Hujan dituding sebagai pangkal malapetaka sehingga pesawat tergelincir di landasan pacu Bandara Cheddi Jagan.
Ajaibnya,pesawat berhenti tergelincir hanya sekitar 60 meter dari jurang yang berada di ujung landasan pacu bandara. Jika pesawat itu terjun ke jurang, dipastikan kecelakaan ini akan menimbulkan korban jiwa. ”Kami sangat bersyukur banyak penumpang yang selamat,” jelas Presiden Guyana Bharrat Jagdeo.
Kecelakaan ini membuat bandara ditutup dan menyebabkan puluhan jadwal penerbangan ditunda. Tim penyelamat berjuang dalam gelap demi mencari para penumpang dan awak dari puing-puing pesawat.Para pejabat mengatakan, usaha pertolongan terhalang oleh hujan dan kegelapan, tetapi setiap orang di dalam pesawat berhasil selamat.
Sebagian penumpang masih dirawat di tempat, sedangkan beberapa harus dibawa ke rumah sakit terdekat. Seorang saksi bernama Adis Cambridge, 42, bercerita bahwa ketika tersadar tubuhnya telah tertimbun tas-tas dan orang-orang. ”Saya orang kedua terakhir yang berhasil lolos dari reruntuhan,” paparnya.
Penumpang lain yang berasal dari Philadelphia, AS, Geeta Ramsingh, 41,menuturkan bahwa para penumpang sempat bersorak ketika pesawat mendarat. Namun, kegirangan itu tak berlangsung lama. ”Kecepatan pesawat kian bertambah seolah-olah ingin lepas landas. Lantas, saya mengendus aroma gas. Orangorang lalu berteriak sekeraskerasnya,” tegasnya.Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar