Dikutip Detik Finance, data Kementrian Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa mencari pekerjaan lebih favorit dibandingkan dengan menciptakan pekerjaan. Data itu mencakup lulusan SLTA sebanyak 60,87 persen dan perguruan tinggi sebanyak 83,18 persen.
Indonesia membutuhkan lebih dari empat juta lagi wirausahawan. Karena itulah pemerintah terus mendorong agar semakin banyak orang Indonesia yang berwirausaha. Penanaman jiwa usaha, percaya diri dan tak mau jadi bawahan harus ditanamkan sejak masih muda.
Untuk menjadi wirausahawan memang tak mudah, dibutuhkan semangat tinggi, pikiran terbuka, inovatif, kreatif dan pantang menyerah. Modal uang bisa tergantikan oleh SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Angka pengangguran yang tinggi juga terjadi karena ketidakseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan keterampilan kerja. Sederhananya misal dibutuhkan seorang IT profesional, tapi yang melamar malam IT yang lulus dengan nilai pas-pasan. Akhirnya, sang lulusan IT tersebut pun menganggur.
Pengangguran bisa menyebabkan kehilangan percaya diri, keterpurukan serta berujung pada tindakan kriminal.
Tujuan pemerintah memang benar dan baik adanya. Tapi apakah dorongan untuk berwiraswasta tersebut sudah diimbangi dengan fasilitas dan kemudahan? Saya rasa, pemerintah masih harus banyak berbenah dulu soal kemudahan. Mau ngurus ini ribet, mau ngurus itu ribet, sudah rahasia umum kan?
Banyak negara maju semakin maju dengan pertumbuhan wirausahawan yang tak luput dari peran pemerintah juga. Sebagai contoh saja, kemacetan di Jakarta, koneksi internet yang masih amburadul, sarana transportasi yang tak aman, semua itu jadi faktor penghambat.
Saya rasa, tak ada orang yang tak mau jadi bos kan?
Sumber
Ya,jadi bos susah,kalau pegawai,gaji jalan tros,ditunggu balsan koemntarnya ya gan
BalasHapus