Selain sebagai alat komunikasi yang handal, ponsel ternyata juga menyimpan beragam ancaman, Efeknya bisa merugikan Anda sebagai pemiliknya, juga ke orang lain yang tidak berdosa. Apa saja ancaman yang dapat timbul dari gadget terpopuler ini, dan apa saja bahaya yang mengintai di ponsel anda?
1. Spam
Istilah spam sebelumnya lebih populer digunakan untuk menunjuk email yang biasanya menampilkan sebuah topik atau berita yang tidak diminta bahkan tidak dikehendaki kehadirannya oleh si penerima.
Tak jarang email ini berisi berita yang tidak benar (hoax) atau link yang mengarahkan penerima untuk membuka situs tertentu yang bisa saja berisi iklan bahkan virus.
Namun seiring perkembangan teknologi komunikasi yang digunakan untuk saling berkirim pesan, spam kini tak hanya identik dengan email melainkan juga segala bentuk metode berkirim pesan termasuk MS dan Blackberry Messenger. Untuk kedua hal tersebut tak banyak yang bisa dilakukan penerima untuk tidak menerima spam.
Jika pada proses pengiriman email terjadi proses pemindaian otomatis dengan metode tertentu yang dapat memudahkan pengguna memilah email yang masuk mengkategorikannya spam atau bukan, tidak demikian dengan SMS dan BBM.
Jika memasang aplikasi SMS blocker atau me-remove kontak BBM, bukan hanya spam yang tidak anda terima dari kontak bersangkutan melainkan semua pesan yang mungkin saja beberapa diantaranya penting untuk anda.
SMS atau BBM spam sendiri sejatinya tidak berbahaya bagi penerima, namun cukup menyita waktu dan tenaga untuk membaca, menyortir, menghapus, berusaha menolak di kemudian hari.
2. Virus
Pada awal kemunculannya virus ponsel menyebar melalui SMS dengan memanfaatkan sistem pesan teks yang dimiliki Nokia Symbian S60. Terjangkitnya ponsel dimulai saat pengguna menerima MS yang mengarahkannya untuk mengunduh game yang ternyata adalah virus. Setelahnya, virus akan mengirimkan pesan serupa kepada daftar kontak telepon yang dimiliki. Virus lain yang cukup menghebohkan adalah cabir, virus ini memanfaatkan bluetooth sebagai sarana penyebarannya.
Belakanganpenyakit yang menjagkiti smartphone tampaknya lebih layak disebut sebagai malware ketimbang virus, sebabupaya ekploitasi yang dilakukan terhadap smartphone tidak lagi memiliki kemampuan untuk menyebar antar smartphone tidak lagi memiliki kemampuan untuk menyebar antar smartphone. Eksploitasi yang dilakukan umumnya berpusat sekitar mendapatkan informasi pribadi yang tersimpan dalam smartphone semisal kontak, password, akun e-mail dan sebagainya.
Untuk melindungi smartphone, sejumlah pengembang pihak ketiga menyediakan aplikasi antivurs yang dapat diinstall melalui pasar aplikasi digital masing - masing smartphone.
3. Pencurian data
Kemudahan yang ditawarkan sistem operasi smartphone dengan mengintegrasikan berbagai akun email, jejaring sosial, instant messanging dan layanan lainnya kedalam satu login ID pun bisa berujung negatif bagi penggunanya.
Pada smartphone Android misalnya, peretas (hacker) hanya perlu untuk mendapatkan password akun google ID pengguna untuk mengetahui seluruh informasi seputar akun lain yang tersinkronisasi dalam perangkat Android tersebut.
Pencurian data juga bisa dimulai saat smartphone yang dimiliki hilang atau tercuri.
Smartphone yang biasanya berisi informasi berharga seperti data kartu kredit, nomor rekening bank password, data kontak, bahkan email perusahaan dan dokumen yang mungkin berisi data sensitif memang terpercaya sebagai repositori utama pengguna karena dibawa sepanjang waktu.
4. Pencurian Pulsa
Masih segar dalam ingatan bagaimana ribut-ribut soal layanan konten nakal yang diduga bisa mengambil pulsa Anda tanpa seijin yang punya. Praktik-praktik seperti ini tampaknya masih belum reda mengingat banyak cara alternatif yang bisa dilakukan untuk menguras pulsa. Cara klaik seperti SMS masih mampu mengelaubi sebagian pengguna seluler tanah air. Variannya bisa seperti "pap di kantor polisi", "mama kecelakaan pinjam telepon teman" dan lain sebagainya. Ada juga praktik pengiriman MS yang seolah olah sebagai transaksi dagang dan menyuruh anda untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu.
Beberapa waktu lalu juga ada SMS yang menyuruh kita untuk mengetikkan kode dan nomor selular tertentu, padahal itu adalah kode untuk mentransfer pulsa anda ke orang lain.
Cara terbaik untuk menangkal ulah jahil si pencuri pulsa tentu saja dengan lebih selektif dalam menerima SMS atau panggilan. Pastikan anda mengenal nomor si pengirim SMS.
5. Privacy Piracy
Keberadaan ponsel sekarang menjadi begitu personal. Apalagi jika memakai smartphone. Seluruh akun jejaring sosial dan messaging seakan dapat diusung seluruhnya ke layar kecil nan canggih. Juga dengan keberadaan cloud computing menjadikan data kontak, email dan jejaring osial bisa diakses via ponsel, tablet, komputer atau gadget apapun yang terhubung internet dan mempunyai kemampuan sinkronisasi data.
Seperti hidup anda semakin mudah dan selalu terhubung dengan jejaring sosial dan kontak anda. Namun tahukan bahwa dibalik kemudahan itu, bisa jadi Anda juga akan kehilangan privasi ? Sebagai contoh adalah aplikasi whatsapp. Jika anda tidak hati-hati membaca disclaimernya maka tanpa sadar anda telah membuka data kontak dan akan dengan mudah ditemukan oleh pengguna aplikasi sejenis.
Demikian juga dengan akun Facebook yang menganut open privacy.. Facebook akan membagi info apapun yang ada di akun anda jika tidak anda sendiri yang menutup info tersebut
6. Penipuan
Penipuan paling mudah adalah dengan memakai sarana SMS. Modusnya beragam mulai dari pencurian (pulsa), banking, hingga penipuan jual beli.
Penipuan juga dapat dilakukan via jejaring sosial dan fitur berbagi peta. Banyak akun palsu dan info lokasi palsu yang kini beredar di internet. Paling mudah adalah dengan mengaku sebagain akun artis atau public figur.
7. Ancaman Hacker
Seiring bertambahnya ancaman virus dan malware di ponsel, maka keberadaan hacker di balik program-program jahat tersebut menjadi sangat penting. Jika ada program atau aplikasi yang dapat menuri data ponsel, maka nasib data anda selanjutnya adalah di tangan programmer atau orang yang menrima data tersebut. Jika berniat jahat, data bisa digunakan untuk kejahatan seperti peniupan, pengambilalihan akun, pemalsuan dan lain-lain.
Sebagai contoh adalah malware Zeus di Blackberry atau aplikasi Carrier IQ. Keduanya ditengarai dapat menyedot data di ponsel anda. Seorang hacker yang jahat tentu saja akan mengambil kesempatan tersebut untuk berbuat jahat.
8. Pembajakan
Hampir sama dengan ancaman pencurian data, pembajakan juga dapat dilakukan pada data-data yang ada di ponsel. Di Android misalnya, jika ada orang yang mengetahui username dan password anda, dan kemudian login dengan menggunakan ponsel android miliknya, maka data di ponsel anda bisa serta merta pindah ke ponselnya.
Bisa dibayangkan jika da orang lain yang mengaku menjadi diri anda?
9. Isu Terhadap Kesehatan
Benarkah ponsel bisa menimbulkan kesehatan? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa belum ada dampak langsung dari penggunaan ponsel. Namunada penelitian menarik yang dilakukan oleh Roger Coghill, ahli bioelektromagneitk Inggris. Beliau melakukan survei terhadap 500 responden, 12% dari mereka menggunakan telepon selama 20 menit perhari dan 1,8% menggunakan ponsel lebih dari 2 jam sehari.
Dari sekian banyak responden, 40% diantaranya mulai mengeluh sakit kepala setelah penggunaan ponsel dalam jangka waktu lama. Setelah penggunaan selama 14 bulan hingga 2 tahun, beberapa responden mengalami degradasi (penurunan) jumlah sel darah putih.
Dari sisi yang berbeda, Tom Wills, Direktur teknologi informasi dan komunikasi Federasi Industri Elektronik Inggris membantah dengan menyatakan bahwa tak ada hubungan antara ponsel dengan efek negatif terhadap kesehatan manusia.
Tom menyatakan bahwa industri ponsel telah melewati fase riset yang cukup panjang dan telah memiliki standar kesehatan.
Ada dua hal yang patut mendapat perhatian khusus terkait dengan kesehatan manusia.
Yang pertama adalah panas yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel. Sedangkan yang kedua adalah radiasi ponsel itu sendiri. Seperti diketahui, ponsel memancarkan gelombang radio yang pada level tertentu akan menimbulkan dampak panas yang mempengaruhi suhu bodi ponsel. Sedangkan radiasi gelombang radio tingkat rendah dipercaya oleh beberapa ahli dapat menimbulkan sakit kepala dan memicu tumor otak.
10. Pencemaran Lingkungan
Sebagai gambaran, ponsel yang kita pakai ternyata banyak berisi bahan - bahan yang berbahaya dan beracun bagi lingkungan. Zat kimiawi di ponsel ternyata mengandung arsenik, berrylium, tembaga dan beberapa unsur kimiawi lain yang dapat mengganggu lingkungan. Unsur-unsur tersebut jika terpapar akan mencemari tanah dan membuat air tanah menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Namun dibalik bahaya tersebut, sebenarnya banyak juga bagian - bagian ponsel yang dapat didaur ulang sehingga mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Contoh nyata adalah daur ulang abgian casing yang terbuat dari plastik atau acmpuran logam. Beberapa vendor ponsel pun juga mulai sadar lingkungan dengan mengurangi bahan-bahan beracun dan berbahaya didalam ponselnya. Taruhlah Apple dengan iphonenya, Sony Ericsson dengan seri grenheart, Nokia, Samsung dan Motorola yang mulai mengurangi unsur karbonnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar