Cukup banyak orang yang merasa merana atau galau saat putus cinta.
Saking galaunya, berbagai hal negatif bisa mereka lakukan mulai dari
lupa makan hingga ingin bunuh diri. Ini pengalaman mereka yang sangat
galau gara-gara patah hati.
Anita, 21 Tahun
Anita
putus dari kekasihnya sebut saja Damar pada April 2010 lalu. Damar
adalah seniornya di kampus yang usianya dua tahun lebih tua darinya.
Hubungan mereka berakhir setelah terjalin selama dua tahun tiga bulan.
Damarlah yang memutuskan cintanya dari Anita.
"Alasannya nggak
jelas. Mungkin karena jenuh, tapi dia juga bilang tidak bisa menerima
kekuranganku, dia bilang ada sifat-sifatku yang bikin dia nggak suka dan
sempet bikin aku jadi down banget," kisah mahasiswi sebuah perguruan
tinggi negeri itu saat berbincang dengan wolipop Rabu (13/6/2012).
Diputuskan
oleh seseorang yang sangat disayanginya dulu, membuat Anita jadi tidak
percaya diri dan terus menyalahkan diri sendiri. Bahkan dukungan
teman-teman baiknya pun tidak cukup, dia mengaku akan kembali sedih jika
tidak dikelilingi orang lain.
Puncak kegalauannya terjadi ketika
Anita sempat beberapa hari tidak masuk kuliah dan hanya menyendiri di
kamar kosnya. Setelah beberapa hari absen kuliah, dia tiba-tiba harus
dirawat di rumah sakit karena gangguan pada lambungnya yang disebabkan
kurangnya cairan dan makanan yang dikonsumsi.
Tidak sampai di
situ, bahkan Anita sempat menanyakan masalah cintanya ini ke peramal
tarot terkenal di daerah Kelapa gading dengan harga yang tidak murah.
"Yah sampai keperamal soalnya penasaran, dan tahu kalau dia mungkin
masih sayang sama kita itu bikin perasaan lebih baik gitu," jelas Anita.
Vira, 21 Tahun
Putus
cinta karena terhalang restu orangtua juga dialami Vira dan mantan
kekasihnya Yogi. Keduanya mengakhiri hubungan asmara mereka pada
Februari 2011 lalu, setelah pacaran selama sembilan bulan. Meski belum
lama pacaran, bagi Vira, hubungannya dengan Yogi sangat berarti.
Vira
terpaksa putus dari Yogi karena orangtuanya tidak memberi restu. Yogi
dianggap memberi pengaruh buruk padanya. Saking tidak setujunya,
orangtua Vira sampai meneror Yogi untuk menyuruh mengakhiri hubungan
tersebut. Tekanan orangtua Vira itulah yang membuat Yogi tertekan dan
mau tidak mau harus menjauhi mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di
Jakarta tersebut.
Putus di saat cintanya pada Yogi masih begitu
besar membuat Vira kehilangan akal. Saat merasa sangat sedih itu, dia
pun melukai tangan kirinya dengan cutter, tidak lama setelah Yogi mulai
menjauhinya. “Aku nyiletin tangan pakai cutter karena emosi yang terlalu
meluap, kesal sama keadaan dan situasi. Nggak tahu mau nyalahin siapa
selain kesal sama diri sendiri,” ungkap Vira saat berbincang dengan
wolipop Rabu (13/6/2012).
Vira melakukan 'kegilaan' tersebut saat
dia hanya sendirian di rumah. Untungnya, tidak lama setelah kejadian,
adiknya tiba di rumah dan segera menolong Vira. Wanita kelahiran 13 Juni
1991 itu tidak sampai dibawa ke rumah sakit. Hanya saja, walau sudah
diobati, luka akibat goresan cuter tersebut masih meninggalkan bekas di
tangannya.
"Waktu itu rasanya kayak mau mati saja," kata Vira
yang hingga kini masih belum bisa move on dari perasaan kehilangannya
terhadap Yogi.
Apa yang dialami Vira & Anita di atas menurut
psikolog Rosdiana Setyaningrum memang bisa saja terjadi pada siapapun
yang pernah kehilangan pasangan. Kenapa ada orang yang sampai melakukan
hal ekstrim hanya karena putus cinta?
"Karena kehilangan pasangan
tingkat stresnya lebih tinggi daripada kehilangan pekerjaan atau yang
lainnya," jelas psikolog yang akrab disapa Diana itu saat berbincang
dengan wolipop melalui telepon Kamis (14/6/2012).
Namun tingkat
stres orang yang kehilangan pasangan karena putus cinta ini bisanya
berbeda dari mereka yang sudah menikah. Istri atau suami yang kehilangan
pasangannya, memiliki tingkat stres lebih tinggi.
"Tapi
bagaimanapun juga yang namanya pacar itu kan mungkin sudah dekat sekali,
sudah punya harapan lebih. Pada saat itu dia masih merasa cinta sekali,
jadi dia bisa melakukan hal-hal ekstrim," tutur Diana.
Hanya
saja, menurut Diana, sebenarnya mereka yang putus cinta seharusnya tidak
sampai melakukan hal ekstrim selama bisa mengatasi kegalauannya dengan
cepat. Psikolog lulusan Universitas Indonesia ini memberikan beberapa
tipsnya bagaimana caranya bangkit dari putus cinta.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar