Saudi hilangkan nama Nabi Muhammad di pintu Kabah

Kabah di Kota Makkah menjadi kiblat umat muslim sejagat. Namun, pemerintah Arab Saudi dituding berlaku bodoh dengan alasan memelihara keimanan kaum muslim.

Sebuah stasiun televisi milik kaum Sunni melaporkan pemerintah Negeri Dua Kota Suci itu menghilangkan nama Nabi Muhammad di kiswah (atau kain penutup Kabah). Mereka mengklaim adalah sebuah syirik untuk menulis kalimat "Ya Muhammad". Sebab itu, mereka menambahkan titik di bawah huruf Ha sehingga menjadi huruf Jim, seperti dikutip dari youtube.com.

Tidak puas sampai di situ, Riyadh juga memotong huruf mim kedua di kata Muhammad, lalu ditambahkan dua titik sehingga menjadi huruf Ya. Alhasil, kalimat "Ya Muhammad" berganti "Ya Majid" (Wahai Yang Mulia). Ini juga menjadi salah satu dari 99 nama indah sekaligus agung buat Allah.

Tapi jamaah haji dan umrah bisa menemukan nama lengkap raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz al-Saud di pintu Kabah. Gerbang berlapis emas ini juga kerap dipakai buat menempel pengumuman kerajaan.

Ajaran Wahabi dianut sebagian besar rakyat Saudi, termasuk keluarga kerajaan, memang menyatakan Nabi Muhammad adalah manusia biasa. Jadi tidak perlu memberi penghormatan terlalu berlebihan, apalagi sampai dikultuskan.

Mereka juga menganggap peringatan maulid nabi sebagai bidah dan sesat. Namun kaum Wahabi merayakan ulang tahun para pemimpin mereka.
http://www.merdeka.com

Lahirkan anak jelek, suami asal China tuntut istri

ilustrasi
Jian Feng asal China menuntut istrinya lantaran melahirkan anak perempuan dia anggap sangat jelek. Tidak seperti orang tua lain, dia tidak berbahagia dengan kelahiran putrinya.

Situs International Business Times melaporkan, Sabtu (27/10), kasus ini terkuak setelah Jian curiga dan menuduh istrinya itu berselingkuh. Sebab anak pertama itu tidak mirip mereka. "Saya menikahinya dengan penuh cinta tapi kami mulai bertengkar setelah dia melahirkan anak pertama kami. Anak ini sangat jelek sampai di titik menakutkan," kata Jian.

Istrinya kemudian mengaku telah melakukan operasi plastik dengan biaya Rp 962 juta untuk mengubah wajahnya menjadi lebih cantik. Bedah ini dilakukan jauh sebelum mereka menikah dan Jian tidak menyadari hal ini.

Pria asal utara China ini kemudian menuntut istrinya itu. Jian merasa tertipu dan menuduh istrinya itu melakukan operasi plastik agar bisa menikah dengan dia. Pengadilan memenangkan gugatan Jian dan mewajibkan istrinya itu membayar denda Rp 1,1 miliar kepada Jian.

Tidak sekadar itu, Jian ingin menceraikan istrinya itu lantaran menikah dengan penuh kepalsuan.
http://www.merdeka.com/

Ingin Beri Pendidikan Seks, Ibu Ini Ajak Anak ke Tempat Prostitusi

Di usia remaja, wajar bila seorang anak memiliki rasa ingin tahu soal seks lebih banyak. Karena tak ingin anaknya terjerumus di perilaku seks berbahaya, seorang ibu pun memberikan pendidikan seks dengan langsung mengajak sang anak ke tempat prostitusi.

Jayne Goh (47 tahun) merasa khawatir ketika putranya, Jaymes Tan (15 tahun), mulai penasaran dan menyusuri salah satu tempat prostitusi saat masih menggunakan seragam sekolah.

"Dia masih SMP dan saya pernah mendengar beberapa teman-temannya mengunjungi Geylang (tempat prostitusi di Singapura) karena rasa ingin tahu. Dan beberapa pekerja seks mendekati anak-anak itu untuk 'berbisnis'," ujar Jayne Goh, seperti dilansir Asiaone, Kamis (1/10/2012).

Karena khawatir dengan perkembangan sang anak yang sedang pubertas, Jayne pun akhirnya memutuskan untuk melakukan eksperimen sosial dan mengajak anaknya langsung ke tempat prostitusi tersebut.

"Saya lebih suka membiarkannya memuaskan rasa ingin tahunya daripada dia melakukan hal-hal itu di belakang saya," jelas wanita yang bekerja di industri komunikasi ini.

Jayne membiarkan putranya menyusuri jalanan Geylang dan membekalinya dengan tape recorder. Ia melihat beberapa pekerja seks mencoba mendekati anaknya dan menawarkan jasa dengan harga murah. Saat sudah terpojok, ibu ini akan mengirimkan 'penyelamat' untuk putranya, agar si pekerja seks tak berhasil menghasutnya.

Meski metode pendidikan seks ini aneh, suaminya Christopher Tan (54 tahun), seorang dokter mata, mendukung metode Jayne sepenuhnya.
http://health.detik.com

Masjidil Nabawi Dan Makam Nabi Muhammad Akan Dihancurkan Oleh Pemerintah Saudi

Makam Nabi Muhammad di Masjidil Nabawi, Madinah rencananya akan dihancurkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi, seperti dikutip laman Fars News Agency, Senin (29/10).

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana menghancurkan situs-situs bersejarah Islam, termasuk Masjidil Nabawi menggunakan buldoser, termasuk di dalamnya adalah 3 masjid tertua di dunia. Pemerintah Arab Saudi berencana mengembangkan proyek ekspansi bernilai multi miliar poundsterling. Rencana ini tak pelak mengejutkan umat muslim di dunia.
Pintu makam Nabi Muhammad

Proyek penghancuran Masjid Nabawi dakan dimulai pada bulan depan seusai musim Haji. Di situs bersejarah tersebut, pemerintah Saudi akan membangun gedung terbesar di dunia yang menampung 1,6 juta orang Raja Arab Saudi Abdullah yang enggan melestarikan warisan arkeologi paling suci bagi dunia Islam tersebut sudah mendorong kemarahan umat Islam.

Pengembangan Masjidil Nabawi ini akan mengambil bagian sayap barat dari masjid. Dalam sayap itu, terdapat makam 2 Khalifah yang juga merupakan sahabat Nabi, yaitu Khalifah Umar dan Khalifah Abu Bakar.

Pada tahun 2007, Kementerian Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi menerbitkan pamflet mengenai rencana penghancuran Masjidil Nabawi yang disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh. Pamflet tersebut berisi bahwa penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdulaziz al-Sheikh.
Masjidil Nabawi di Madinah
“Diamnya kaum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan terbesar,” kata Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam. Irfan al-Alawi sudah menghabiskan 10 tahun terakhir ini meneliti rencana penghancuran Masjid Nabawi.

“Film tentang Nabi Muhammad baru-baru ini sudah menyebabkan protes dari seluruh dunia…namun penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana beliau berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan hancur tanpa kritik,” dia menambahkan.
(Fars News Agency)
sumber

Menyesal ganti kelamin, perempuan ini ingin kembali jadi lelaki

Ria Cooper, perempuan 18 tahun asal Inggris, tahun lalu menghebohkan media di negeri itu karena menjadi lelaki termuda menjalani operasi ganti kelamin.

Namun setelah hidup selama hampir setahun sebagai perempuan, dia mengaku menderita dan menyesal hingga memutuskan ingin mengubah kelaminnya lagi menjadi laki-laki.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (30/10), Cooper telah membatalkan operasi penuh penggantian kelaminnya dijadwalkan Januari lalu. Dia juga meminta terapi hormon untuk menumbuhkan payudara dihentikan. "Saya benci tubuh saya dan tak ingin menderita lebih lama lagi," ujarnya.

Meski sudah menjalani terapi psikologi dan sejumlah perawatan, dia tetap merasa sangat menderita. Saking menderitanya, Cooper sempat mencoba bunuh diri hingga dua kali. "Suntikan hormon itu membuat emosi saya berubah-ubah. Sebentar murung, sebentar sangat gembira," katanya kepada koran Sunday Mirror. Hormon itu juga menyebabkan dorongan seksualnya menjadi sangat tinggi.

Dia merasa akan lebih bahagia jika dia menjadi seorang gay dengan mengubah kembali kelaminnya menjadi laki-laki.

Cooper hingga saat ini masih pengangguran dan tinggal di rumah temannya. Dia berharap setelah suntikan hormonnya dihentikan, kembali menjadi laki-laki dan bisa mendaftar menjadi tentara.

Cooper terlahir sebagai pria dengan nama Brad. Sejak umur 12 tahun, dia mulai suka berpakaian perempuan. Tiga tahun kemudian, dia meminta dokter mengubah dirinya menjadi perempuan supaya pikirannya lebih tenang.
http://networkedblogs.com/

Inilah Iklan yang Obral TKI di Malaysia

Martabat bangsa Indonesia kembali dilecehkan dengan munculnya iklan tenaga kerja Indonesia yang didiskon di Malaysia. Iklan seperti ini muncul karena pemerintah Indonesia tak pernah sungguh-sungguh melindungi TKI.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, ketika sedang berada di Malaysia, dia melihat banyak iklan selebaran ditempel di ruang publik yang menyebutkan sebuah layanan jasa menyediakan tenaga kerja Indonesia. Disebutkan para TKI bisa dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga dengan harga yang didiskon.

"Ini sangat merendahkan kita sebagai bangsa Indonesia," ujar Anis ketika dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Minggu malam (28/10).

Menurutnya, iklan itu telah menempatkan tenaga kerja Indonesia di titik terendah sebagai manusia. Ini juga merupakan dampak lemahnya pemerintah Indonesia dalam melindungi tenaga kerja di Malaysia.

Setelah mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di iklan itu, Anis mengatakan, memang benar layanan itu ada dan yang melakukannya adalah agen tenaga kerja Malaysia. Iklan ini, kata dia, ternyata sudah beredar di Malaysia, di koran-koran dan ruang publik sejak Agustus lalu.

Anis mendesak pemerintah Indonesia harusnya lebih tegas dalam menghadapi kasus seperti ini. "Tenaga kerja kita harus dihormati sebagai manusia. Pemerintah Malaysia juga harus tegas menindak pelaku," tambahnya.

Iklan selebaran yang ditemukan Anis itu berbunyi :

"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett."

"Saya sudah mengontak KBRI Indonesia di Malaysia. Mereka akan mengeceknya segera," ujar Anis.
http://www.osserem.me

Di AS, Sebagian Orang Malu Kedapatan Gunakan BB

Aneh tetapi nyata, sementara banyak orang di Indonesia menggunakan BlackBerry dengan bangga, di AS sebagian pengguna perangkat tersebut justru merasa minder saat harus mengeluarkan smartphonenya di keramaian.

Rachel Crosby yang bekerja sebagai seorang sales representative adalah sosok pekerja yang harus menemui banyak orang dalam aktivitas sehari-harinya, dan ia merasa kurang leluasa saat harus menggunakan ponsel pintar berkeyboard qwerty itu di hadapan orang. "Saya merasa malu karenanya," kata Rachel yang juga mengakui ia menahan diri untuk tidak menggunakan BlackBerry di acara-acara cocktail dan konferensi saat banyak orang berkumpul. Ia menegaskan bahwa saat rapat pun, ia menyembunyikan BlackBerry-nya di bawah iPad untuk menghindari prasangka dari klien yang hadir.

BlackBerry memang pernah berjaya dan dianggap ponsel paling wah di AS, tetapi kini pamornya benar-benar surut. Meski masih memiliki pangsa pasar yang besar di India dan Indonesia, perangkat buatan RIM itu makin sering menjadi bulan-bulanan dan bahan ejekan. Pangsa pasar BlackBerry sendiri hanya kurang dari 5% di Indonesia. Sangat jauh dari persentase 3 tahun lalu yang mencapai 50%!

Fenomena mindernya pengguna BlackBerry atas perangkat mereka sendiri ini cukup menarik dan menjadi cerminan betapa cepatnya tren dunia teknologi berubah.

Kini kebanyakan pengguna BlackBerry bukan lagi anak muda yang dinamis di Silicon Valley tetapi para pebisnis di ibukota AS Washington D. C., Wall Street dan mereka yang bekerja di ranah hukum. Sementara pengguna yang berusia lebih muda memilih iPhone dan Android.

Di saat yang sama, ditemukan pula beberapa pengguna BlackBerry di AS yang masih setia menggunakan ponsel asal Kanada itu. Alasannya sangat sederhana, karena perangkat ini memiliki keyboard fisik. "Saya menggunakan BlackBerry karena saya tidak bisa mengetik email di ponsel berlayar sentuh," ujar Lance Fenton seorang investor berusia 32 tahun  yang sering bepergian dan harus bertukar email di perjalanan. Kayanya pilihan aplikasi di iPhone juga tidak membuatnya beralih ke iPhone. Ia beralasan, ia tidak membutuhkan aplikasi yang ditawarkan.

Bagaimana dengn para pengguna BlackBerry di Indonesia?  
http://www.ciputraentrepreneurship.com/

Inilah Resiko Jika Meletakkan Barang Elektronik di Kamar Anak Anda

Kebutuhan akan teknologi sulit dipisahkan dari kehidupan Anda sehari-hari karena dapat memberikan berbagai kemudahan dalam pekerjaan dan informasi. Tetapi tidak bagi anak Anda, fasilitas alat elektronik dalam kamar anak justru dapat berakibat buruk bagi kesehatannya.

Menurut studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Alberta menyatakan bahwa semakin banyak alat elektronik yang berupa teknologi layar dalam kamar anak, akan semakin buruk kualitas kesehatan anak.

"Hindari menempatkan alat elektronik yang dilengkapi dengan teknologi layar dalam kamar anak, karena anak lebih bebas dalam mengakses alat elektronik tersebut tanpa pengawasan dari orang tua. Hal ini dapat mengganggu jam tidur anak dan berisiko terhadap kesehatannya," kata Paul Veugelers, penulis studi seperti dilansir theglobeandmail, Rabu (24/10/2012).

Para peneliti melakukan survei terhadap hampir 3.400 siswa kelas 5 SD di Alberta tentang kebiasaan tidur malamnya dan seberapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mengakses alat elektronik di kamarnya.

Setengah dari anak-anak peserta survei memiliki televisi, DVD player, atau video game konsol di kamar tidurnya. Sekitar 21 persen peserta survei memiliki komputer, sedangkan 17 persen memiliki ponsel. Sebanyak 5 persen dari peserta survei mengaku memiliki ketiga jenis teknologi layar di kamarnya.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak alat elektronik yang ditempatkan dalam kamar tidur anak, akan semakin buruk pula tingkat kesehatannya.

Akses ke salah satu alat elektronik saja dapat meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan hingga 1,47 kali lipat dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki akses terhadap alat elektronik dalam kamarnya.

Sehingga, anak-anak yang memiliki 3 perangkat teknologi dalam kamarnya akan lebih berisiko terhadap kelebihan berat badan hingga 2,57 kali lipat.

Tanpa sepengetahuan orang tua, anak-anak dapat menonton TV atau bermain game diam-diam di malam hari. Dengan membatasi akses terhadap teknologi layar di malam hari dan tidur 1 jam lebih awal saja dapat mengurangi kemungkinan kelebihan berat badan hingga 28 persen dan mengurangi risiko obesitas sebesar 30 persen.

Anak-anak yang memiliki jam tidur yang cukup, akan lebih aktif dan cenderung memilih makanan yang lebih sehat, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity Pediatric.

Studi ini diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, yang menemukan bahwa kurangnya tidur akibat terlalu banyak akses terhadap perangkat teknologi dalam kamar anak dapat meningkatkan indeks massa tubuh, kadar kolesterol tinggi dan hipertensi.
http://health.detik.com

1 Dari 6 Pelukan akan Menjurus ke Seks

Berpelukan merupakan tanda keintiman dan kedekatan yang bisa dilakukan antar pasangan, teman, maupun orang tua dengan anaknya. Pada pasangan, pelukan yang mesra lama-lama dapat mengarah ke aktivitas seksual. Namun kemungkinannya tidak begitu besar, hanya 1 dari 6 pelukan yang lantas mengarah ke seks.

Bagi pasangan suami istri, bisa jadi ini kabar yang cukup mengecewakan sebab kemungkinannya beranjak ke adegan intim cukup kecil. Sedangkan bagi pasangan belum menikah, ada baiknya mulai menghindari berpelukan sebab tindakan ini dapat menjurus ke seks pra nikah yang berisiko.

Para peneliti menemukan bahwa kegiatan berpelukan cenderung digunakan sebagai sesi curhat atau membahas kejadian di hari sebelumnya. Keintiman yang muncul akibat memegang pasangan erat-erat bermanfaat untuk memperkuat ikatan. Bahkan peneliti menemukan bahwa pasangan yang sering berpelukan kehidupan seksnya lebih baik.

Dalam laporan yang diterbitkan jurnal Archives of Sexual Behavior, peneliti menemukan bahwa rata-rata pasangan melakukan pelukan sebanyak 8 kali dalam seminggu. Setiap aktivitas pelukan berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Tempat yang paling sering digunakan untuk berpelukan adalah sofa, kursi dan tempat tidur. Wanita cenderung lebih suka dipeluk ketimbang pria.

Para peneliti dari University of Michigan menanyai 514 orang pria dan wanita yang sedang menjalin hubungan asmara mengenai seberapa sering, seberapa lama dan bagaimana caranya kedua pasangan bisa sampai berpelukan. Para peserta juga ditanya tentang apa yang dilakukan ketika berpelukan dan kapan waktunya.

Berpelukan oleh peneliti didefinisikan sebagai kontak fisik yang penuh kasih tanpa melibatkan perilaku seksual dan bagian tubuh yang tersentuh lebih banyak, bukan hanya tangan atau bibir saja. Temuan menunjukkan bahwa rata-rata peserta berpelukan selama 47 menit 36 detik. Malam adalah waktu favorit yang paling banyak digunakan untuk berpelukan.

Peneliti juga menemukan bahwa pasangan paling sering berpelukan sambil menonton film atau TV. Aktivitas selingan favorit lainnya adalah mengobrol, memijat, mendengarkan musik atau membaca. Di antara seluruh peserta penelitian, hanya ada 1 dari 6 peserta yang mengaku kegiatan pelukannya kemudian diikuti oleh aktivitas seks.

Kesemua peserta merasa diayomi, dilindungi dan rileks setelah berpelukan. Peserta juga jarang menyebutkan seks ketika ditanya apa yang dirasakan atau diinginkan selama berpelukan. Yang paling banyak dirasakan adalah berbicara mengenai kedekatan, cinta, keintiman dan kenyamanan.

"Data ini mendukung harapan kami bahwa memeluk dianggap sebagai perilaku mengayomi dan non seksual. Peserta mengaku merasa terlindungi dan rileks setelah berpelukan. Mereka jarang membicarakan hal mengenai seks selama berpelukan, tapi malah merasakan hal-hal seperti cinta, keintiman, kedekatan, dan kenyamanan," kata peneliti Dr Sari van Anders seperti dikutip dari Medical Daily, Minggu (28/10/2012).
http://health.detik.com/