Sebanyak kurang lebih 300 orang tahanan dipaksa untuk bermain game online yang bisa menghasilkan uang, seperti World of Warcraft. Keuntungan yang didapat nantinya akan dikuasai oleh para sipir tersebut.

para tahanan tersebut diharuskan memenuhi sebuah kuota untuk mengoleksi berbagai item virtual dalam game yang akan dijual oleh sipir untuk ditukar uang sungguhan.

Liu Dali, seorang tahanan yang mendekam di Jixi tahun 2004 hingga 2007 mengungkapkan, ia dipaksa bermain game tersebut pada malam hari setelah siangnya menjalani kerja keras.

"Jika saya tidak menghasilkan sesuai kuota, mereka akan menghukum saya secara fisik. Mereka memukul saya dengan pipa plastik. Kami dipaksa terus bermain sampai sulit untuk melihat," ujar Liu.

Liu menambahkan, ia sempat mendengar bahwa keuntungan para sipir itu per hari bisa mencapai 700 hingga 925 dolar AS. Menurut New York Times, pada tahun 2008 yang lalu sekitar 2 miliar dolar Amerika Serikat dari item virtual berhasil dikumpulkan. Sumber