Hati-hati karena kini pencurian akun Twitter sedang marak. Terutama bagi mereka pemilik username
cantik yang terdiri dari dua hingga lima huruf. Para pencuri yang ahli
meretas ini nantinya akan menjual akun tersebut dengan harga miring.
Akun dengan nama pendek rupanya cukup menarik minat para pembelinya di
pasar gelap dunia maya.
Akun-akun yang terdiri dari 10 karakter
hanya bertarif US$ 5 atau setara Rp 48 ribu. Akun empat karakter seperti
@Nona, @Pina, dan @Anda, misalnya, bisa laku hingga US$ 30 atau sekitar
Rp 288 ribu. Sedangkan untuk akun yang hanya terdiri dari dua karakter
bisa terjual hingga US$ 200 atau setara Rp 1,9 juta. Akun-akun ini
dijual di ForumKorner.com atau HackForums.net, sebuah forum yang dikenal sebagai sarang para peretas (hacker).
Daniel
Denis Jones sempat curhat di akun Storify-nya mengenai pencurian ini.
"Akunku (@blanket) dicuri oleh remaja berumur 14 tahun," ujarnya. Ia
berhasil mengidentifikasi sang pelaku setelah melihat dalam forum
tersebut ada yang menjual akunnya. Ia kemudian melakukan wawancara
singkat dengannya sebelum bertransaksi untuk kembali mendapatkan
akunnya.
Dalam wawancara tersebut, sang pencuri mengaku baru
menekuni profesi ini selama dua minggu. Ia mengaku mencuri akun Twitter
secara random, tapi bisa juga menerima pesanan meski jarang berhasil.
Dalam sehari, ia bisa menjual hingga lima akun.
Sang pencuri
mengaku menggunakan sebuah program, salah satunya Twitter Cracker, untuk
mencuri akun seseorang. Program ini juga rupanya dijual di forum
tersebut. Program ini nantinya akan mengecek secara acak kombinasi kata
sandi akun tersebut hingga 10 ribu kemungkinan.
"Pakai program ini, tak akan kena autoblok sebab menggunakan proxy dan IP yang berbeda," ujarnya.
Pencurian
akun juga pernah terjadi pada Mat Honan, seorang reporter teknologi di
sebuah media Amerika. Akun Twitternya @mat dicuri dan bahkan dijadikan
corong pihak-pihak tertentu yang menyampaikan pesan rasis dan fobia
terhadap sesama jenis.
Rob Bertholf yang memiliki akun @rob
menyatakan akunnya kerap menjadi sasaran pencurian. Ia mengetahuinya
karena kerap gagal masuk (log-in) ke akunnya. "Saat itulah
mereka bekerja," ujarnya. Karena memiliki akun cantik yang hanya terdiri
dari tiga karakter saja, ia tak ragu bila kerap dijadikan sasaran
pencurian.
Wall Street Journal pernah melaporkan,
semakin sedikit jumlah karakter sebuah akun, nilainya semakin tinggi.
Sebab, selain lebih mudah diingat, akun berkarakter pendek memungkinkan
orang untuk berkomunikasi lebih panjang. Artinya, tak mengurangi banyak
limit pesan Twitter yang hanya 140 karakter.
Seorang pakar kemanan cyber
Chester Wisniewski menyatakan banyaknya pencurian mencoreng popularitas
Twitter. Ia mengatakan sistem keamanan situs mikroblogging paling
populer itu lemah. "Twitter tak punya sistem untuk mencegah orang
menebak password sebuah akun secara berulang," ujarnya.
http://www.tempo.co
0 Comments