Toko yang dibangun Samsung ini sangat minimalis dan memiliki sejumlah lantai dengan ruang terbuka, persis seperti Apple Store. Bahkan, staf pendukungnya mengenakan kemeja biru seperti karyawan-karyawan Genius Bar di Apple Store. Di situ ada pula layar besar untuk mendemokan produknya. Samsung pun memiliki tempat One-to-One sendiri, mirip konsep Apple untuk membantu pelanggannya mendapatkan setingan produk mereka.
Bila kita lihat sejarah, tampaknya bukan Samsung yang pertama mencoba meniru model ritel Apple. Microsoft Store juga pernah meniru cara Apple ini di beberapa kota. Nah kembali ke ritel Samsung, dimana apakah vendor asal Korea Selatan ini tidak berpikir bahwa langkahnya ini bakal makin menguatkan tudingan plagiatnya? Cuma memang, dengan begini setidaknya Samsung memberikan sesuatu yang lebih fresh kepada konsumennya.
sumber