Seorang Nenek Mencuri Singkong Karena Kelaparan. Hakim Menangis Saat Menjatuhkan Vonis

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorangg nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar. Namun manajer PT A**** K**** (B**** grup) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, 'maafkan saya', katanya sambil memandang nenek itu, 'saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1juta rupiah dan jika anda tidak mampu bayar maka anda haus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU'. Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil dan memasukkan uang 1juta rupiah ke topi toganya serta berkata kepada hadirin. "Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar 50ribu rupiah, sebab menetap di kota ini, yang membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya, saudara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa." Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5 juta rupiah, termasuk uang 50ribu yang dibayarkan oleh manajer PT A****K**** yang tersipu malu karena telah menuntutnya.

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain untuk bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yg berhati mulia.
Sumber
Share :
 
Comments
14 Comments

+ komentar + 14 komentar

Anonymous
4 Maret 2012 pukul 13.59

Assalamuallaikum , saya bru baca ini sungguh luar biasa . Patut kita koreksi diri dengan bercermin betapa mulia dan bijaknya hakim tersebut , buat hakim hakim ya lain termasuk dan para pejabat yang lain dan termasuk kita yg baca artikel ini bisa mencontoh bahwa hidup itu mesti BIJAK dan MULIA wasalam

Anonymous
4 Maret 2012 pukul 17.07

Seandainya semua hakim bisa seperti Beliau Pancasila di Indonesia bisa di wujudkan

4 Maret 2012 pukul 17.20

luar biasa,,ini lah contoh teladan....

4 Maret 2012 pukul 23.09

Alhamdulillah msih ada hkim sperti itu di Indonesia..
Buat saudara2 semuanya,mari kita lbih memperhatikan lingkungan sosial kita..msih banyak saudara2 kita yang membutuhkan bantuan..

Anonymous
4 Maret 2012 pukul 23.57

jahat banget. cuma nyuri doang sampe disidang? ga gitu juga kali. miris banget sih astaga

6 Maret 2012 pukul 01.48

Berita ini sebetulnya bisa menjadi motivasi bgi pembacanya. Sayang, ini cuma sekedar berita hoax.... alias bohong.

6 Maret 2012 pukul 01.49

Berita ini sebetulnya bisa menjadi motivasi bgi pembacanya. Sayang, ini cuma sekedar berita hoax.... alias bohong.

11 Maret 2012 pukul 05.17

sungguh tidak berperikemanusiaan pengelola PT itu,

Anonymous
11 Maret 2012 pukul 13.02

Sedikit koreksian (sebenarnya ada banyak). Hakim di Indonesia tidak mengenakan topi toga ataupun wig.

17 Maret 2012 pukul 12.14

benarkah kisah ini memang ad terjadi..???

26 Maret 2012 pukul 14.06

gan, ni di pn mana?

9 April 2012 pukul 18.31

love u pak hakim

9 April 2012 pukul 19.05

love u pak hakim...........

26 April 2012 pukul 02.01

Jika hakim tidak menjalankan amanahnya dg benar, di akherat kelak dirimu sendiri akan bersaksi akan kebusukanmu. semuga Hakim Marzuki menjadi tauladan bagi hakim2 yg gak sadar. Amien

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Berita-8
Proudly powered by Blogger