H Syaefulloh, pengelola klinik memperpanjang kemaluan yang mengaku sebagai cucu dan pewaris ilmu Mak Erot mengakui 70 persen pasien laki-laki datang kepadanya untuk memperbesar alat vital. Ukuran yang dikehendaki bisa ditentukan sendiri oleh pasien dengan memilih replika yang disediakan.
"Ukuran 17 dan 18 cm paling banyak diminati. Kalau besarnya ya 3,5 sampai 4,5 cm. Ada juga yang minta sampai 20 cm atau lebih, tapi pasti kami minta bikin surat perjanjian bahwa kalau terjadi apa-apa bukan tanggung jawab Pak Haji," kata Syaefulloh yang akrab dipanggil Pak Haji, saat ditemui di Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, seperti ditulis Rabu (23/5/2012).
Surat perjanjian bagi yang menghendaki ukuran 20 cm ke atas dibuat karena pada dasarnya Pak Haji tidak menyarankan ukuran tersebut. Untuk ukuran perempuan Indonesia yang pinggulnya lebih kecil dibandingkan orang barat, kemaluan sebesar itu justru akan terasa menyakitkan.
Bahkan Pak Haji mengisahkan, neneknya yang merupakan terapis legendaris yakni Mak Erot pernah bermasalah gara-gara ukuran kemaluan sebesar itu. Ketika itu seorang pasien minta diperpanjang sampai 23 cm, beberapa hari kemudian datang minta dikecilkan lagi dengan didampingi istri yang vaginanya sobek dan mendapat 12 jahitan.
"Jadi kalau tujuannya untuk memuaskan istri, ukuran panjang itu 12 cm sudah ideal bagi rata-rata orang Indonesia. Kalau lebar, idealnya sekitar 3,5 sampai 4,5 cm. Kalau ada yang minta diperpanjang sampai sejengkal atau sekitar 20 cm, pasti tujuannya untuk kepuasan sendiri dan akan sangat menyakiti pasangan," tutur Pak Haji.
Selain ukuran penis yang berlebihan, durasi berhubungan seks yang terlalu lama juga bisa menghadirkan petaka baik di pihak laki-laki maupun perempuan. Pak Haji merekomendasikan waktu bercinta antara 20 menit hingga 45 menit, namun memperingatkan agar jangan sampai melebihi 1 jam.
"Kalau sampai lebih dari 1 jam, dampak yang paling sering muncul adalah sakit pinggang. Kalaupun mau lama, kondisi fisik masing-masing pasangan harus dijaga dengan banyak minum vitamin, dan itu menjadi tanggung jawab masing-masing bukan dari Pak Haji. Yang penting harus imbang, antara kekuatan alat vital dengan ketahanan tubuh secara umum," kata Pak Haji.
sumber