Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta almarhum Dr. Ir. Fitri Mardjono, M.Sc, menyumbangkan kornea mata dan jasadnya (Kadaver) ke Fakultas Kedokteran (FK). Kornea mata akan dicangkokkan pada orang yang membutuhkan donor kornea mata. Sedang jasadnya juga akan digunakan sebagai bahan pendidikan khususnya bagi kalangan dokter.
Almarhum Fitri Mardjono meninggal dunia hari ini, Sabtu (16/7/2011) pukul 02.00 WIB. Kepada keluarga, almarhum sudah berwasiat sebelumnya soal itu sejak lama.
Menurut istri alm.Dr.Fitri Mardjono, Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl.Ling, Ph.D mengatakan keinginan untuk menyumbangkan kornea mata maupun jasad tersebut telah disampaikan almarhum sekitar 3 tahun silam. Almarhum semasa hidupnya memang dikenal tinggi rasa sosial dan kemanusiaannya. Terbukti selama hampir 12 tahun beliau merupakan pendonor darah tetap di PMI.
"Memang almarhum semata-mata ingin membantu sesama serta pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya di dunia kesehatan. Selain almarhum, saya pun juga berkomitmen sama," kata Pangesti sesuai pelepasan jenazah di Gedung Radioputro FK UGM, Sabtu (16/7/2011).
Menurut Pangesti, apa yang sudah dilakukan oleh almarhum bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai kepada dua hal, yaitu kecerdasan serta kesehatan. Keduanya saling terkait dan saling mendukung. Keluarga juga berharap kepada masyarakat agar bisa semakin yakin dengan berbagai pengobatan yang dilakukan para dokter di Indonesia sehingga tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.
"Ini yang belum jadi budaya masyarakat. Mereka masih banyak yang pergi berobat ke luar negeri seperti cangkok kornea mata atau ginjal,”kata Pangesti yang juga pengajar Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra UNY itu.
Sementara itu dr. Muhammad Mansyur Romi, S.U., PA(K) Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya FK UGM yang juga pakar anatomi menjelaskan kasus seperti yang dilakukan oleh alm. Dr.Fitri Mardjono sangat jarang. Yang sudah dilakukan oleh almarhum ini memang masih jarang dilakukan di Indonesia. Namun, di luar negeri hal tersebut sudah sering terjadi seperti di Jepang atau AS.
"Kalau donor kornea mata memang sudah banyak. Lain dengan yang sudah menyumbangkan kadavernya. Semoga ini bisa dijadikan semacam teladan kepada yang lain jika ingin memberikan manfaat kepada sesama," tutur Mansyur didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Usaha dan Kesejahteraan FK UGM, Prof. dr. Suhardjo, S.U., Sp.M(K).
0 Comments