Uni Afrika (AU) telah mengundang anak lelaki berusia 11 tahun dari Ghana, Andrew Adansi-Bonnah, untuk menyampaikan pidato di badan pan-Afrika tersebut mengenai Somalia. Konferensi akan digelar di Addis Ababa, Ethiopia, Kamis mendatang.
Menurut surat dari Komisi AU kepada Kedutaan Besar Ghana untuk Ethiopia, murid sekolah dari Ghana itu dijadwalkan menyampaikan sambutan di hadapan para pemimpin Afrika mengenai keamanan pangan, gizi dan perawatan kesehatan, hak pendidikan, penyelesaian konflik dan pembangunan kembali Somalia pasca-perang serta pan-Afrikanisme.
"Komisi itu telah melihat laporan media mengenai gagasan yang diambil oleh murid sekolah yang berusia 11 tahun tersebut untuk mengumpulkan uang buat korban di Somalia," demikian antara lain isi surat tersebut. "Komisi sangat tersentuh oleh gagasan ini. Gagasan yang memperlihatkan rasa solidaritas dini dan kesadaran yang sangat kuat.''
Gagasan itu mesti didorong dan ditiru di tempat lain benua. Gagasan tersebut bukan cuma sebagai cara membantu rakyat Somalia pada masa sulit mereka, tapi juga untuk meningkatkan semangat pan-Afrika yang sangat diperlukan di kalangan generasi muda guna lebih memajukan sasaran AU.
Menurut laporan yang diperoleh di Accra, Komisi AU tersebut berencana menyelenggarakan kegiatan sampingan untuk memberi liputan bagi gagasan tulus Adansi-Bonnah. AU mendorong dia agar melanjutkan upayanya untuk mengilhami warga lain Afrika untuk mengikutinya.
Adansi-Bonnah, yang secara seksama mengikuti perkembangan keadaan Somalia yang dicabik perang, Juli lalu meluncurkan gagasan untuk mengumpulkan 20 juta cedi (sekitar 13 juta dolar AS) guna membantu korban di negara yang dilanda kesulitan tersebut. Anak-anak serta perempuan Somalia menderita kelaparan hingga tewas.Sumber
Menurut surat dari Komisi AU kepada Kedutaan Besar Ghana untuk Ethiopia, murid sekolah dari Ghana itu dijadwalkan menyampaikan sambutan di hadapan para pemimpin Afrika mengenai keamanan pangan, gizi dan perawatan kesehatan, hak pendidikan, penyelesaian konflik dan pembangunan kembali Somalia pasca-perang serta pan-Afrikanisme.
"Komisi itu telah melihat laporan media mengenai gagasan yang diambil oleh murid sekolah yang berusia 11 tahun tersebut untuk mengumpulkan uang buat korban di Somalia," demikian antara lain isi surat tersebut. "Komisi sangat tersentuh oleh gagasan ini. Gagasan yang memperlihatkan rasa solidaritas dini dan kesadaran yang sangat kuat.''
Gagasan itu mesti didorong dan ditiru di tempat lain benua. Gagasan tersebut bukan cuma sebagai cara membantu rakyat Somalia pada masa sulit mereka, tapi juga untuk meningkatkan semangat pan-Afrika yang sangat diperlukan di kalangan generasi muda guna lebih memajukan sasaran AU.
Menurut laporan yang diperoleh di Accra, Komisi AU tersebut berencana menyelenggarakan kegiatan sampingan untuk memberi liputan bagi gagasan tulus Adansi-Bonnah. AU mendorong dia agar melanjutkan upayanya untuk mengilhami warga lain Afrika untuk mengikutinya.
Adansi-Bonnah, yang secara seksama mengikuti perkembangan keadaan Somalia yang dicabik perang, Juli lalu meluncurkan gagasan untuk mengumpulkan 20 juta cedi (sekitar 13 juta dolar AS) guna membantu korban di negara yang dilanda kesulitan tersebut. Anak-anak serta perempuan Somalia menderita kelaparan hingga tewas.Sumber