Bersamaan dengan gempa Sukabumi 6.1SR, gerhana bulan Supermoon langka terjadi di langit Indonesia pada Senin 4 Juni 2012. Apakah ini kebetulan semata? Ternyata, tidak.
Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, pada saat gerhana hari ini posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis. Ini membuat gaya pasang surut maksimal. Wilayah yang mengalami gerhana, seperti Pantai Selatan pada saat itu airnya surut.
"Pada saat air laut surut, bisa saja beban pada lempeng memicu pelepasan energi sehingga lempeng bergerak menyusup," ujar Thomas.
Apabila mengaitkan dengan gempa yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, purnama dinilai menjadi pemicu pelepasan energi. Ini bisa diketahui keeratan kaitannya apabila lempeng Indoaustralia menyusup ke lempeng Eurasia di bawah posisi Pulau Jawa.
Menurut Thomas, konfirmasi kaitan gempa dan purnama ini lebih ke mekanisme penyusupan lempeng.
"Perlu menunggu konfirmasi BMKG," cetus Thomas.
Thomas menjelaskan telah ada studi yang mempelajari kondisi yang mengaitkan kedua peristiwa seperti ini.
"Pasang surut maksimal itu bisa disebut pemicu, bukan penyebab," ujar Thomas.
sumber