Kondom sebenarnya sudah ditemukan sejak beratus-ratus tahun lalu dan  terus mengalami penyempurnaan. Kondom moderen yang terbuat dari lateks  misalnya sudah ada di dunia sejak 1930. Tapi sejak kapan pria Indonesia  akhirnya tahu kondom?
Awalnya kondom dibuat dari bahan linen,  kemudian menggunakan usus hewan dan terakhir menggunakan bahan lateks  sampai saat ini. Gabriello Fallopia, dokter dari Italia, adalah orang  yang pertama kali membuat sarung linen yang melindungi permukaan kulit  penis dan disesuaikan dengan ukuran penis. Kondom linen ini dibuat  dengan tujuan untuk menghindari penyakit kelamin. Penemuannya ini diuji  coba pada abad ke-15 pada 1000 pria dan sukses.
Pada abad 17,  kondom dibuat dari usus hewan, selaput ikan atau bahan linen yang licin.  Namun kondom usus hewan ini dirasa mengurangi kenikmatan seksual dan  tidak selalu manjur mencegah penularan penyakit karena dipakai  berkali-kali. Pada waktu ini, pemakaian kondom sempat ditinggalkan  karena tidak terlalu bermanfaat.
Kondom karet mulai diciptakan  tahun 1870. Harganya sangat mahal dan permukaannya tebal. Para  penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan  seksual sehingga boleh dipakai sampai karetnya bocor atau pecah. Barulah  pada tahun 1930 diperkenalkan kondom lateks yang lebih tipis dan hanya  sekali pakai.
Dewasa ini, kondom dibuat dengan berbagai variasi  dan aroma. Kondom juga disertai cairan pelumas untuk menjada  keawetannya. Penggunaan kondom makin pesat sejak mulai maraknya isu  penyebaran HIV AIDS tahun 1970-an.
Kondom sendiri mulai masuk ke  Indonesia lewat program KB yang dibawa BKKBN, yaitu mulai tahun 1970.  Dulu, masyarakat masih merasa risih mengenakan kondom karena dianggap  mengganggu kenikmatan berhubungan seksual. Bahkan, orang sering memakai  kode-kode tertentu untuk membeli kondom di toko.
"Saya rasa  masyarakat mulai mengenal kondom sejak mulai didirikannya BKKBN, sebab  itu merupakan salah satu metode pengendalian penduduk yang dipromosikan  oleh BKKBN," kata Drs. Sugilar, Kepala Biro Hukum Organisasi dan  Hubungan Masyarakat BKKBN saat diwawancarai dalam acara kunjungan ke  pabrik kondom di Banjaran, Bandung, seperti ditulis Rabu (9/5/2012).
Seiring  dengan maraknya promosi program KB dan berkembangnya pemahaman  masyarakat, kondom makin diterima masyarakat luas. Penjualannya kini  dipajang di display toko-toko dekat kasir agar pembeli tak perlu bingung  mencari. Memakai kondom adalah metode yang paling sederhana dan efektif  mencegah kehamilan dan penyebaran penyakit infeksi menular.
Sejak  tahun 1987, Indonesia sudah memiliki pabrik kondom sendiri. Namun  sayang, produksi kondom lokal masih kalah oleh gempuran kondom impor.  Padahal, Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil karet,  bahan baku pembuatan kondom. 
sumber 
 
 0 Comments
0 Comments
 
